Kamis, 13 Desember 2012

Moto,Budaya,Visi dan Misi

1.  Moto Universitas Mercu Buana
UMB: UNGGUL, MUTU, DAN BERMANFAAT
Unggul       
Menjadi unggul berarti menjadi yang utama, kompeten atau istimewa. Unggul dilakukan dengan cara meningkatkan adaptasi terhadap dinamika masyarakat, mampu merespon kebutuhan masyarakat dan berusaha menyelaraskan antara tantangan perubahan dengan potensi yang dimiliki sehingga berdaya secara optimal. Menurut Paul Suparno dalam tulisannya Kompetensi Umum Lulusan Perguruan Tinggi di Masyarakat Global yang ditebitkan dalam buku berjudul Pendidikan Berbasis Kompetensi dikatakan bahwa kompetensi umum lulusan Perguruan Tinggi adalah :
1.         Kompetensi berbahasa asing
2.         Kompetensi dalam menggunakan teknologi informasi
3.         Kompetensi yang berkaitan dengan sikap kerja, disiplin, kejujuran, ketelitian, tanggung jawab, kematangan emosi.
4.         Kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain
5.         Kompetensi mengekspresikan diri. ( Suparno, 2002; 70 ? 71)
Hal ini nampaknya sejalan dengan ide UMB bahwa UMB akan menjadikan civitas akademika dan lulusannya unggul dalam hal kemampuannya membangun jaringan kerja secara mandiri, kemampuan dalam membangun kerjasama yang saling menguntungkan, mampu menguasai teknologi informasi, mampu berkomunikasi secara internasional, menjadi pribadi etis dan yang paling unik yang dimiliki oleh UMB adalah menghasilkan profesional yang berjiwa wirausaha.
Untuk mewujudkan hal tersebut, langkah ? langkah strategis akan, sedang dan telah dilaksanakan. Langkah strategis yang telah dan masih akan berlangsung adalah membangun program studi unggulan yang diarahkan kepada bidang ilmu yang prospektif dan memiliki kekhususan. Pada tahun 2004/2005 ini, dari hasil kajian dan evaluasi kurikulum yang difasilitasi oleh Unit Pengembangan dan Kerjasama, telah dirintis program studi baru, yaitu ; Visual Communication dan Information Sistem. Kedua program studi ini merupakan program studi yang diunggulkan, karena merupakan bidang ilmu yang prospektif dan memiliki kekhususan.
Program studi Visual Communication ini merupakan Program studi baru dibawah naungan Fakultas Ilmu Komunikasi. Program studi ini memberikan wawasan, pengetahuan teoritis, konseptual dan keterampilan reka bentuk ( Visualisasi ), ilustrasi dan teknik visual. Lulusan ini dibekali dengan kemampuan penciptaan gagasan, mengembangkan konsep kreatif ke dalam bentuk visual serta eksekusinya melalui kuliah tatap muka 40 % dan praktek & laboratorium 60 %.
Sedangkan program studi Information Sistem ini nantinya menghasilkan lulusan yang berpandangan luas tentang system informasi dan teknologi, mampu mengembangkan dan mengimplementasikan system informasi berbasis teknologi informasi, meliputi aplikasi dan komunikasi data di berbagai organisasi usaha/instansi. Mahasiswa juga dibekali kemampuan analisis, pemecahan masalah maupun perancangan system informasi berbasis teknologi informasi yang sesuai dengan karakteristik organisasi/usaha. Selain itu kemampuan manajerial dan dasar-dasar ilmu pengetahuan yang kuat juga diberikan, agar lulusan ini siap kerja di berbagai organisasi usaha/instansi maupun melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (Strata 2, Strata 3 atau spesialis ).
Bermutu
Pada setiap kegiatan Perguruan Tinggi, untuk menghasilkan produk bermutu maka sistem dan prosesnya harus mendapat perhatian utama. Kualitas sebuah perguruan tinggi berarti adalah kualitas keseluruhan dalam perguruan tinggi tersebut, yang mencakup manajemen dan sumber daya manusia, tujuan organisasi, kurikulum dan proses belajar mengajar, pelayanan, operasional, dan sebagainya.
Hal ? hal tersebut di atas dikelola dengan berlandaskan atribut relevansi; efisiensi; efektifitas; akuntabilitas; kreatifitas; situasi menang ? menang; performa yang terukur; empati; responsiveness; produktifitas; kemampuan akademik tinggi (Tampubolon, 2001; 122 ? 126. Langkah nyata yang sedang dirintis oleh UMB adalah mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi, merencanakan untuk meng ISO kan proses administrasi pendidikan dan menambah satu fakultas baru.
Berbicara mengenai kurikulum berbasis kompetensi sebetulnya alasan untuk mengikuti ke arah trend ini sudah dibahas di muka. Digambarkan bahwa ketidakmampuan dalam mengantisipasi ke empat proses perkembangan sosial ekonomi dapat menyebabkan kualitas lulusan perguruan tinggi akan tertinggal. Oleh karena itu di Indonesia dan juga di belahan dunia lainnya empat pilar pendidikan yaitu learn to know, learn to do, learn to be dan learn to live together dikembangkan. Ke-empat pilar pendidikan tersebutlah yang menjadi dasar konsep Pendidikan Berbasis Kompetensi (PBK). Adapun prinsip dasar terpenting dari PBK adalah menekankan pada hasil; outcomes merupakan kompetensi yang dapat diukur; evaluasi keberhasilan merupakan pengukuran penguasaan kompetensi yang telah dicapai oleh mahasiswa; relevansi lebih besar pada dunia nyata serta menekankan kepada kemampuan berfikir lebih tinggi (Soewono, 2002; 50 ? 53).
Bermanfaat
Seiring dengan berubahnya paradigma perguruan tinggi, harapan UMB menjadi Universitas yang bermanfaat bagi banyak orang merupakan sebuah keharusan. Jika dahulu pandangan bahwa pendidikan adalah proses linier sekarang berubah menjadi sirkuler. Proses linier beranggapan bahwa output diterima kemudian diproses (dididik) dan hasilnya adalah keluaran (lulusan), proses stop sampai di sini apa yang terjadi di masyarakat bukan lagi menjadi urusan perguruan tinggi tersebut.
UMB sangat menyadari bahwa pendidikan adalah proses sirkuler yang berarti perencanaan mutu produk dibuat berdasarkan kebutuhan pelanggan, rencana tersebut dilakukan dan dikendalikan dengan baik sehingga jasa bermutu dapat tercapai. Mahasiswa sebagai pelanggan primer puas. Lulusan diberikan informasi tentang dunia kerja dan akhirnya diterima/ bekerja di dunia kerja. Dunia kerja dan pelanggan tersier memberikan info kepada perguruan tinggi tentang perkembangan kebutuhan serta kritik tentang produk lulusannya. Sebaliknya dalam proses itu Perguruan Tinggi juga meminta dan memantau informasi dari dunia kerja. Berdasarkan semua data tersebut sebuah Perguruan Tinggi menyusun lagi rencana mutu produknya, membuat peningkatan mutu dan melaksanakannya.
Sosialisasi sederhana mengenai UMB: Unggul, ber-Mutu, Bermanfaat kiranya dapat dipahami dan bersama ? sama kita bahu membahu mewujudkannya. Semoga UMB masa depan adalah UMB yang membanggakan, sehingga jika ada yang berkata kepada kita ?.. ? ih UMB deh kamu.. ? itu berarti Unggul, ber-Mutu dan Bermanfaat bukannya Uh Malu ? maluin Bener deh kamu. Semoga ? !!
      2.  Budaya UMB
Budaya kerja disiplin, jujur dan tanggung jawab
Mengembangkan budaya kerja yang kreatif
Mengembangkan budaya kerja yang ramah lingkungan
Mengembangkan budaya kerja yang sadar nilai lokal
      3.   Visi Universitas Mercu Buana
Menjadi Universitas Unggul dan terkemuka untuk menghasilkan tenaga professional yang memenuhi kebutuhan industri dan masyarakat dalam persaingan global.
4.  Misi Universitas Mercu Buana
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan menciptakan serta menerapkan keunggulan akademik untuk menghasilkan tenaga professional dan lulusan yang memenuhi standar kualitas kerja yang disyaratkan.
Menerapkan manajemen pendidikan tinggi yang efektif dan efisien dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan industri dan kemitraan yang berkelanjutan sebagai respon atas perubahan arus dan daya saing global.
Mengembangkan kompetensi dan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan etika professional kepada para mahasiswa dan staf yang memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas hidup.
      5.  Visi Misi Fakultas Fasilkom Universitas Mercu Buana
Visi Fakultas Fasilkom
Menjadi  Fakultas  Ilmu  Komputer  yang  unggul  dalam menghasilkan  tenaga  profesional  yang mandiri di era informasi dunia global yang memiliki kompetensi di bidang  jaringan multiakses, solusi korporasi dan industri kreatif.
Misi Fakultas Fasilkom
Menghasilkan  lulusan  yang  profesional, mandiri  dan mampu  bersaing  di  era  informasi  dunia global. Melaksanakan  pengembangan  iptek dalam  bidang keilmuan  komputer dengan  fokus pada jaringan multiakses dan industri kreatif. Menjalin kemitraan dengan berbagai  institusi untuk peningkatan mutu pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

Senin, 10 Desember 2012

hak cipta yang belum dipatenkan

1.      Kesenian Dul Muluk – Palembang


Pertunjukan kesenian tradisional Dul Muluk akan di patenkan yang sekarang ini masih dalam proses di Kementerian Pendidikan Nasional, supaya seni teater khas daerah itu menjadi Hak Kekayaan Intelektual. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah Sumsel Ekowati Retnaningsih kepada wartawan di Palembang, Jumat mengatakan, pihaknya telah mengusulkan agar kesenian itu mendapkan hak paten.
2.      Motif Ukir Khas OKU


Motif ukir khas Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akan segera dipatenkan agar tidak diklaim pihak lain. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Pemuda Olahraga Budaya dan Pariwisata Kabupaten OKU, Aufa S Sarkomi SP MSi, kepada Sripoku.com, Rabu (7/11/2012). Menurut Aufa, saat ini Raperda Motif Khas OKU saat ini sedang digodok di dewan untuk dijadikan Perda. "Bila perlu kita patenkan sampai ke UNISCO," kata Aufa.
3.      Tari Piring Gelas & Tari Silampari
MUSI RAWAS: Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatra Selatan, akan mendaftarkan hak paten Tari Silampari dan Piring Gelas sebagai tarian asli masyarakat setempat. "Selain Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kita juga akan mendaftarkan hak paten 70 lagu daerah Musi Rawas sebagai kekayaan budaya lokal ke Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI pusat melalui HAKI Sumsel," kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Musi Rawas, Hamam Sentoso, Kamis (18/10). Pendaftaran hak paten atas kesenian dan budaya di daerah tersebut kata dia, agar tidak ada daerah lain atau negara lain yang nantinya akan mengklaim tarian asal daerah itu sebagai bagian dari kebudayaan mereka. Kendati proses turunnya hak paten yang akan mereka ajukan tidak dapat cepat karena bisa makan waktu satu atau dua tahun, namun mereka tetap berusaha agar seluruh kesenian lokal baik aneka tarian, lagu maupun yang lainnya dapat di hak patenkan. Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kata dia, selama ini ditampilkan pada acara penyambutan tamu dan pada acara kegiatan pemerintah. Tari Piring Gelas biasanya ditarikan oleh remaja yang masih perawan, mereka akan berlenggak-lenggok menari piring di atas piring yang disangga dengan gelas.
4.      Lir – Ilir Lagu Sunan Kalijogo
Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, meminta kepada Kementerian Kebudayaan untuk mematenkan semua kebudayaan islam, terutama lagu-lagu syiar agama yang diciptakan para Wali Songo. Salah satunya lagu Lir- ilir yang diciptakan Sunan Kalijogo. Temenggung Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, Agung Santoso, mengatakan, langkah mematenkan syair lagu Lir- ilir ditujukan agar karya cipta Sunan Kalijago tidak di klaim negeri Jiran, Malaysia, seperti yang pernah terjadi di kebudayaan asli Indonesia lainnya. "Malaysia itukan senangnya main klaim kebudayaan milik kita. Apalagi, syiar agama Islam yang dilakukan para Wali, termasuk Sunan Kalijogo sampai di Malaysia juga. Kami khawatir lagu itu nantinya akan diklaim sebagai lagu asli Malaysia," jelasnya di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/7/2012). Agung menambahkan, keinginan untuk mematenkan lagu ciptaan Sunan Kalijogo bukan hanya berasal dari Kasultanannya. Jika dirunut, Kasultanan Pajang kembali dihidupkan oleh para keturunan Joko Tingkir masih tergolong baru.
5.      Kopi ijen-Raung
Jember - Petani Kopi Arabika Java Ijen Raung, dilaporkan mengajukan permohonan hak paten atau sertifikasi Perlindungan Indikasi Geografis, kepada Kementerian Hukum dan HAM RI. Sertifikasi ini memiliki arti penting, karena dapat melindungi produk Kopi Arabika, yang dibudidayakan di lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung itu. Ketua Asosiasi Petani Kopi Indonesia, Sumarhum, mengatakan, kopi Arabika Java Ijen - Raung merupakan kopi spesial di Indonesia, yang tumbuh di ketinggian minimal 1.000 mdpl. Pengajuan hak paten sudah mulai dilakukan, dan akan segera final dengan segera diterbitkannya sertifikasi. Putusan untuk ajukan hak paten ini, utamanya untuk melindungi produk petani, terutama Kopi Arabika Jawa, yang ditanam petani. Tidak banyak daerah penghasil kopi di Indonesia, yang mengajukan Sertifikasi Perlindungan Indikasi Geografis itu. Di Indonesia, hanya tiga daerah penghasil kopi yang sudah mempunyai sertifikasi samacam ini, yakni Aceh untuk Kopi Gayo, Bali untuk produk Kopi Kintamani, dan Flores untuk Kopi Bajawa.
6.      Tenun Ikat Asal NTT segera Dipatenkan
Dewan Kerajinan Nasional Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mempatenkan hak cipta tenun ikat dari puluhan ribu penenun yang ada di daerah itu. "Kami akan patenkan tenun ikat khas NTT ini," kata Ketua Dekranasda NTT, Lusia Lebu Raya kepada Tempo di Kupang, Rabu, 24 Oktober 2012. Dekranasda, menurut Lusia, masih menginventarisir jumlah pengrajin tenun ikat serta beragam motif tenun ikat dari berbagai daerah dengan mencari tahu siapa pembuatnya dan sejarah tenun ikat itu. "Kami masih inventarisir jumlah dan penenunnya," kata Lusia. Dia mengaku agak kesulitan, karena motif tenun ikat dari setiap kabupatehn dan kota di NTT sangat beragam dan jumlahnya cukup banyak. Misalnya, di Kabupaten Alor, terdapat 80 motif tenun ikat, sehingga harus dicari tahu siapa pembuatnya dan apa kisah dari motif itu. "Ini merupakan syarat-syarat yang harus di penuhi untuk hak paten," katanya. Namun, dia menjamin tenun ikat asal NTT tidak akan di jiplak oleh pihak lain, karena sudah ada kesepakatan (MoU) dengan kementrian hukum dan HAM. Berdasarkan inventarisir Dewan Kerajinan Nasional Daerah NTT, ada 52 ribu penenun yang hak cipta tenun ikatnya belum di patenkan.
7.      Kopi Simalungun
SIMALUNGUN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menargetkan kopi yang merupakan produk unggulan di daerah itu akan memiliki nama sendiri pada tahun 2013. “Kita sudah menemui Menteri Hukum dan HAM untuk mengurus hak paten kopi produk asli Simalungun, perlu waktu dan biaya yang cukup besar prosesnya, makanya kita targetkan tahun 2013,” ujar Kepala Dinas Perkebuanan,Amran Sinaga didampingi Kabag Humas dan Protokoler, Mixnon Andreas Simamora, hari ini. Menurut dia, hak paten menjadi keharusan karena selama ini penikmat kopi hanya mengenal Kopi Sidikalang dan lainnya. Sementara biji-biji kopi itu banyak berasal dari petani di Kabupaten Simalungun. Dia yakin, rasa dan aroma kopi produk Simalungun punya nilai lebih dibanding produk serupa dari kabupaten lain. Pasalnya perladangan kopi Simalungun berada di antara 900-1400 meter dari permukaan laut.
8.      Beras pandan Wangi
Menyusul maraknya peredaran beras Pandan Wangi palsu, Pemerintah Kabupaten Cianjur akan segera mengajukan hak paten salah satu produk unggulan lokal Cianjur tersebut. “Sesegara mungkin kami akan mengajukan untuk segera dipatenkan. Hal ini agar petani Cianjur dapat mengembangkan varietas padi Pandan Wangi,” kata Wakil Bupati Cianjur, Suranto saat ditemui usai Rapat di Pendopo Cianjur, Kamis (4/10). Dengan dipatenkan, kata Suranto, produk unggulan lokal yaitu beras Pandan Wangi akan meningkatkan nilai ekonomi para petani dan kelompok tani, sehingga secara otomatis kualitas kontrol dapat dijalankan. "Selain itu, ketika kami nantinya punya hak paten akan menjadi kebanggaan bagi masyarakat Cianjur. Beberapa label pandang wangi yang beredar dan banyak yang palsu tidak akan lagi ada. Setidaknya untuk di Cianjur," tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian (Distan) Cianjur, Sudrajat Laksana untuk menjaga mutu beras Pandanwangi di pasaran yang saat ini sudah tidak murni, tahun 2013 mendatang Pemkab Cianjur bersama kelompok tani akan melaksanakan proses standarisasi kemasan varietas Pandan Wangi asli dengan kepemilikan dari Kabupaten Cianjur.
9.      Pewarna alami batik
REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengupayakan untuk membantu perajin batik setempat mematenkan formulasi warna alam produyk batik di daerah itu. "Sudah ada formulasi warna ketika daun ini dengan daun ini hasilkan warna apa, kemarin kita sudah ada penandatanganan MoU dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan harapan zat pewarna alam bisa dipatenkan," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto, Jumat (14/9). Menurut dia, salah satu kelemahan bagi perajin batik tulis di Bantul saat ini masalah hak cipta yang belum didapatkan, sehingga kadang-kadang batik dengan warna alam baru yang muncul diadopsi pihak lain, hal itu bisa berdampak pada kerugian perajin secara tidak langsung. "Kemarin kita juga mendapat pendampingan dari teman-teman mahasiswa hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM), setidaknya kita mendapatkan gambaran, jadi kala ada formulasi warna alam baru dari perajin maka akan dipatenkan," kata dia. Selain hak paten, kata dia permasalahan perikatan dengan buyer besar juga menjadi kendala, maka perajin juga perlu diajarkan cara membuat perjanjian kontrak untuk memberikan kepastian hukum ketika sudah saling terikat transaksi. "Kelemahan yang lain juga disitu, dimana ketika ada pesanan tanpa ada kontrak perjanjian, padahal untuk menjamin kekuatan hukum itu diperlukan, seperti contoh kalau sudah mengirimkan barang maka kewajiban buyer harus segera membayar," pungkas dia.
10.  Tari Jepen dan Gerak Sama
Demonstrasi Tari Jepen dan Tari Gerak Sama yang rencananya ditampilkan pada pembukaan Birau 2012 Oktober segera dipatenkan, untuk melindungi kekayaan seni budaya asli Kabupaten Bulungan. Bupati Bulungan, Drs H Budiman Arifin MSi mengungkapkan hal itu dalam berbagai kesempatan, terutama menjelang Birau 2012 yang semakin dekat. "Ada 3 tujuan pelaksanaan Tari Jepen dan Tari Gerak Sama yang akan melibatkan seluruh dinas instansi di lingkungan Pemkab Bulungan, yaitu melestarikan seni budaya, silaturrahmi dan bagian dari upaya mematenkan seni budaya itu berdasarkan UU mengenai Hak Atas Kekayaan Intelektual," terang Bupati. Sebagai ajang pelestarian, instruksi Bupati agar seluruh dinas instansi terlibat dalam demonstrasi Tari Jepen dan Tari Gerak Sama bermaksud agar seluruh pegawai bisa mengenal seni budaya tradisional asli Kabupaten Bulungan. 
11.  Kain Tenun Baduy


Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Banten, mengusulkan tenun tradisional Baduy memperoleh hak paten karena produk tersebut asli kerajinan masyarakat itu. "Kami akan mengusulkan tenun Baduy agar mendapat hak paten dari pemerintah," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi di Rangkasbitung. Menurut dia, saat ini perajin tenun tradisional Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak mulai berkembang. Pemerintah daerah terus membina guna meningkatkan produksi dan kualitas, sehingga memiliki nilai jual di pasar domestik maupun mancanegara. Mereka para perajin tenun tradisional Baduy juga diikutsertakan studi banding ke Pekalongan, Jawa Tengah, untuk belajar bagaimana menjadi penunun yang lebih baik. Sebab Pekalongan merupakan daerah penenun tradisional dan juga batik. Saat ini, kata dia, jumlah penenun tradisional di Baduy sekitar 60 perajin yang bermukim di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar.
12.  Tari Tor-Tor
Pemerintah Malaysia mengklaim Tari Tor-Tor dan alat musik Gondang Sambilan (Sembilan Gendang) dari Mandailing, Sumatera Utara sebagai salah satu warisan budaya mereka. Menanggapi hal tersebut, Calon Gubernur DKI, Joko Widodo mengatakan seharusnya pemerintah segera mendata dan dimasukkan ke daftar kekayaan budaya Indonesia. "Segera dipatenkan kemudian dinaikkan diminta dari Unesco, itu saja, dulu wayang juga sudah, batik juga sudah," kata Joko Widodo di Jakarta, Senin (18/6/2012). Menurut Jokowi, hal itu mengingatkan akan pentingnya membangun karakter dan identitas kota. Bila budaya tidak dianggap sebagai kekuatan maka nantinya akan terjadi hal serupa.
13.  Motif batik tulis Belitung
BELITUNG-- Motif batik Belitung sudah banyak dibuat oleh Panti Asuhan Nurannisa Fitriani. Koleksi motif yang sudah ada dituangkan ke dalam kain berukuran lebih kecil dan rencananya akan disimpan menggunakan pigura. Nelly Rosila dari Panti Asuhan Nurannisa Fitriani mengakui bahwa banyaknya motif yang mereka hasilkan belum dipatenkan. Dia menyayangkan hal tersebut. Belum dipatenkannya motif-motif tersebut, kata Nelly, membuat mereka hanya bisa diam ketika motif-motif yang mereka buat diambil orang lain. "Mau bagaimana lagi? Dalam hati, ooh motif kami sudah dipakai orang. Ada juga rasa bangga karena berarti diakui secara tidak langsung. Cuma sedih juga karena keduluan orang. Kenapa? Karena kami kalah di modal untuk produksi ini. Semangat luar biasa. Modalnya tidak kuat," kata Nelly kepadabangkapos.com  baru-baru ini.
14.  Batik Riau
Pekanbaru, Riau -- Hingga saat ini semua motif batik yang berada di Gerai Batik Semat Tembaga belum bisa dipatenkan karena keterbatasan dana dan kurangnya perhatian dari Pemerintah Riau. Pimpinan Gerai Batik Semat Tembaga, Encik Amrun Salmon Jumat (8/6) mengatakan belum mampu menghakikan motif batik Riau ini karena cukup mahal dan kurangnya perhatian pemerintah. Akibat belum adanya hak paten banyak motif batik melayu Riau ini dimodifikasi dan diambil oleh pIhak-pihak yang ingin mengambil keuntungan.
15.  Pempek Palembang
Ironisnya penganan asal Sumatra Selatan ini belum terdaftar di HKI. Berarti, dari seluruh asset budaya dan penganan Sumsel belum mendapat pengakuan, kecuali motif songket. Selama 5 tahun diajukan, Pemkot Palembang belum mendapatkan jawaban tentang usaha atas hak cipta itu. Melalui dephumham Sumsel, diketahui jika pengajuan hak cipta ditunda persetujuannya.
16.  Budaya Simeulue
Wakil Bupati Simeulue Hasrul Edyar SSos MAP menyatakan budaya dan ciri khas Kabupaten Simeulue yang secara turun temurun dilakoni masyarakat Simeulue ternyata tidak satupun yang dipatenkan sehingga dikhawatirkan akan dicaplok daerah lain. Ia minta instansi terkait di daerah ini segera memantenkannya.
17.  Tari Piring Gelas
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, akan mendaftarkan hak paten Tari Piring Gelas dan Silampari sebagai tarian asli masyarakat setempat.
"Selain Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kita juga akan mendaftarkan hak paten 70 lagu daerah Musi Rawas sebagai kekayaan budaya lokal ke Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelektual atau HAKI pusat melalui HAKI Sumsel," kata Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Musi Rawas, Hamam Sentoso, Kamis (18/10).
Pendaftaran hak paten atas kesenian dan budaya di daerah tersebut kata dia, agar tidak ada daerah lain atau negara lain yang nantinya akan mengklaim tarian asal daerah itu sebagai bagian dari kebudayaan mereka.
Kendati proses turunnya hak paten yang akan mereka ajukan tidak dapat cepat karena bisa makan waktu satu atau dua tahun, namun mereka tetap berusaha agar seluruh kesenian lokal baik aneka tarian, lagu maupun yang lainnya dapat dihak patenkan.
Tari Piring Gelas dan Tari Silampari kata dia, selama ini ditampilkan pada acara penyambutan tamu dan pada acara kegiatan pemerintah.
Tari Piring Gelas biasanya ditarikan oleh remaja yang masih perawan, mereka akan berlenggak-lenggok menari piring di atas piring yang disangga dengan gelas.
18.  Tugu Perahu Pinisi
Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan terkenal dengan julukan kota Panrita Lopi atau ahli membuat perahu. Sehingga industri perahu terutama perahu pinisi banyak memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah. Selain perahu jenis pinisi, nama Bulukumba terus mencuat dengan hadirnya perahu-perahu jenis padewekkang, lambo, maupun perahu jenis lepa-lepa yang merupakan kreatifitas masyarakat bulukumba. Namun sangat disayangkan, perahu-perahu yang sudah terkenal hingga ke mancanegara itu membuat pemerintah kabupaten masih merasa khawatir, karena nama salah satu perahu jenis pinisi sampai saat ini belum dipatenkan oleh pemerintah, kata Amar Ma'ruf, anggota Komisi B DPRD Bulukumba.
19.  Batik Sukoharjo
Seragam batik khas Sukoharjo yang dibanderol Rp 200.000/potong dari hasil lomba desain batik yang dipakai untuk seragam pegawai negeri sipil (PNS) belum dipatenkan. Hal itu diutarakan, Ketua Komisi IV DPRD Sukoharjo, Sudarsono saat dijumpai wartawan di Kantor DPRD Sukoharjo, Jumat (8/4/2011). Menurut Sudarsono, upaya mematenkan batik khas Sukoharjo hasil lomba desain pada 2010 kemarin tersebut masih dalam proses. “Menurut informasinya, batik itu belum selesai dipatenkan. Jadi masih dalam proses,” jelas Sudarsono.
20.  Batik Tulis Pamekasan
Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, hingga kini belum mengajukan usulan untuk mematenkan batik tulis masyarakat di wilayah itu. “Sampai saat ini kami bisa mengajukan usulan untuk mematenkan motif batik yang ada di Pamekasan ini, karena terlalu banyak motif batik yang ada di masyarakat,” kata Kasi Pembinaan Seni dan Nilai-nilai Sejarah Disporabud Pamekasan, Halifaturrahman, Jumat (7/10). Selain itu, Disporabud juga kesulitan untuk melacak pembuat motif batik yang ada di Pamekasan tersebut. Sebab, menurur Halifaturrahman, agar sebuah hasil karya bisa dipatenkan, pencetus pertama motif batik yang ada itu harus diketahui.
21.  Batik Kahuripan
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Purwakarta mengalami kesulitan saat akan mempatenkan produk yang diciptakannya yaitu desain batik khas Purwakarta. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnak) Kabupaten Purwakarta, Ir. Herry Heryawan  mengakui, pihaknya mengalami kesulitan untuk mempatenkan produk yang berhasil diciptakannya yaitu batik Kahuripan, batik khas Purwakarta. Batik khas Purwakarta yang diciptakan dinasnya merupakan hasil lomba yang diselenggarakan Pemkab Purwakarta dalam rangkaian hari jadi Purwakarta. Menurut Ir. Herry, batik Kahuripan dengan warna dasar hitam dan motif kuning keemasan itu terdiri dari berbagai simbol di antaranya ada dua pilar dan berbagai simbol lainnya yang menggambarkan makna kesundaan dengan nilai-nilai luhur. Desain itu dirangkum dalam misi dan visi Purwakarta serta sembilan langkah “ngabangun  nagari raharja” mewujudkan “udagan digjaya Purwakarta”.
22.  Motif batik Trusmi Cirebon


Klaim Malaysia terhadap sejumlah produk asli Indonesia menggugah kesadaran banyak pihak untuk membuat hak paten produk Indonesia. Di Kabupaten Cirebon, para perajin batik berharap pemerintah segera mempatenkan motif batik Trusmi. Perajin batik asal Trusmi, H Katura, mengungkapkan, hingga kini, baru sekitar 100 motif batik khas Trusmi yang telah memiliki hak paten. Padahal, masih ada 400 motif batik asli Trusmi yang belum dipatenkan. ''Pemerintah daerah harus segera mempatenkan motif-motif batik karena pengajuan hak paten tidak mungkin dilakukan oleh individu perajin batik,’’ ujar Katura, Senin (31/8). Katura mengatakan, motif batik selama ini lahir dari kreativitas perajin batik. Namun, imbuh dia, batik bukanlah milik perorangan, melainkan sudah menjadi kebudayaan daerah. Karena itu, pemeliharaan kelestarian batik tidak hanya menjadi tanggung jawab para perajin batik.
23.  Alat Musik Sasando

50 hak cipta


Hak Cipta Yang Sudah Di Patenkan
1. Kerajinan Troso
Seorang pekerja di Sentra Kerajinan Troso, di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, memilahbenang sebelum ditenun. Kain Tenun Troso dituntut perajin untuk dipatenkan.Khawatir Diklaim Negara Lain Pecangaan, Kerajinan kain Troso yang terletak Sentra Kerajinan Troso, Desa Troso, KecamatanPecangaan, menuntut Pemkab Jepara melalui dinas terkait untuk dipatenkan. Hal tersebutdilakukan agar tidak dipatenkan oleh daerah lain, terlebih lagi oleh negara tetangga lain, seperikasus yang menimpa kerajinan ukir yang diklaim oleh salah seorang pengusaha asing.“Kami menginginkan kerajinan kain Troso ini dipatenkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti diklaim oleh warga luar negeri,” kata H Hisyam Abdurrahman.
2. Becak
YOGYAKARTA - Moda transportasi tanpa mesin, becak, akan dibawa ke UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia. Rencana itu disampaikan pimpinan Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, saat mengikuti apel 1.000 becak di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk mengkampanyekan keselamatan berlalulintas.
Apel tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan pengayuh becak terbanyak. Secara simbolis, Jaya Suprana memberikan sertifikat rekor MURI kepada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, Sultan HB X menyerahkan piagam MURI tersebut kepada Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo, yang pemimpin apel. "Ada yang salah dari Ditlantas Polda DIY, yang mengumpulkan 1.000 becak ini. Seharusnya, tidak didaftarkan hanya level nasional, tetapi ke level Internasional. Akan saya daftarkan becak ke UNESCO agar bisa jadi warisan budaya dunia," kata Jaya Suprana di Yogyakarta, baru-baru ini.
3.  Mangga Gincu  Aset Sumedang, Dipatenkan Majalengka
KOTA– Siapa sangka Sumedang sebagai salahsatu penghasil mangga gedong gincu, ternyata tak mampu mematenkan assetnya yang sangat berharga tersebut. Hak paten mangga gincu telah lebih dahulu dipatenkan Kabupaten Majalengka.Alasannya sungguh ironis, menurut Wakil Ketua DPRD Sumedang, Edi Askhari, terdahuluinya mempatenkan mangga gedong gincu yang seharusnya menjadi asset untuk Kabupaten Sumedang tersebut, karena Sumedang tak mampu mempasilitasi para pengusaha terkait buruknya infrastruktur jalan di Sumedang, imbasnya para pengusaha dan petani mangga gedong gincu lebih memilih memasarkan pemasaran gedong gincu ke Majalengka. “Sekarang petani mangga gedong gincu itu lebih memilih pemasaran ke Majalengka, karena kalau ke Sumedang infrastruktur terbatas,” ungkapnya. Pantas, karena perputaran uang ada di Majalengka, hingga perekonomian di Majalengka pun maju pesar di banding dengan Sumedang. “Mangga itu telah di ekspor keluar negeri dan kini menjadi asset Kabupaten Mahjalengka,” tambahnya. (IRP)
4.  Biodiesel Minyak Jarak
Kementerian Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kehutanan untuk pertama kalinya mempatenkan empat hasil penelitian, salahnya tentang Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi - Transesterifikasi (Nomor Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H. Sudarajat, M.Sc). Empat paten hasil penemuan yang terdaftar atas nama Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) diperkenalkan dan dipromosikan di Kementerian Kehutanan Jakarta, Senin (26/11). "Untuk pertama kalinya Badan Litbang mempromosikan hasil-hasil penelitiannya, ke depan perlu dilakukan sosialisasi," kata Kepala Badan Litbang Kehutanan, R Iman Santosa. Teknologi produksi biodiesel dengan proses ESTRANS yang dapat digunakan sebagai bahan bakar murni (100%) pada motor berbahan bakar solar. Hasil riset kedua yang dipatenkan, yakni Perekat Tanin untuk Produk Perkayuan (Nomor Paten : ID P0028142, Inventor : Prof.Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si). Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium, yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor. Alat Ukur Diameter Pohon ( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga. Hasil lain yang dipatenkan, Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang ( Nomor Paten : ID P0028528, Inventor : Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah, desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman. Penemuan para peneliti Badan Litbang Kehutanan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan oleh para stakeholder terkait, yaitu pengambil kebijakan dan penyedia energi nasional, industri kehutanan yang selama ini menggunakan bahan perekat kimia.
5.  Lagu Gesang
Tepat di hari ulang tahunnya ke-92 yang jatuh tanggal 1 Oktober kemarin, maestro keroncong Gesang mendapat kado istimewa. Perusahaan rekaman Penerbit Musik Pertiwi (PMP) memberinya royalti sebesar Rp 32,8 juta. Selain itu semua lagu karya Gesang sudah dipatenkan.Pematenan hak cipta semua lagu ciptaan Gesang dengan mendaftarkannya ke Direktorat JendralHAKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pematenan lagu itu, juga untuk menghindari klaim Malaysia yang pernah terjadi pada tahun 1960. "Tahun 1960 lalu, salah satu lagu ciptaan Gesang  yang sangat terkenal, yakni Bengawan Solo pernah dijiplak oleh Malaysia dengan judul lagu Main Cello. Irama, nada dan tempo lagu tersebut sama dengan lagu Bengawan Solo, hanya saja syair dan judulnya yang diubah," kata Andy Hutadjulu, General Manager PMP di Solo, Sabtu 3 Oktober 2009. Andy mengungkapkan, polemik penjiplakan lagu karya Gesang  oleh  Malaysia baru selesai ketikaPresiden Soekarno, kala itu turun tangan langsung. Pihak pemerintah Malaysia kala itu sengaja diundang Bung Karno di sebuah acara perlombaan olahraga di Senayan. "Di situ lagu Bengawan Solo dimainkan dan Gesang juga menyaksikan langsung. Dengan melihat itu, Malaysia baru mengakui, kalau lagu itu adalah karya Gesang, musisi Indonesia," kata Andy.

6. Batik PEKALONGAN
 Batik daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.
7. Keraton Pajang Desak Kemendikbud Patenkan Lagu "Lir-Ilir"
Keraton Pajang, Solo (Foto: tembi)
SOLO - Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mematenkan semua kebudayaan Islam, terutama lagu-lagu syiar yang diciptakan para Wali Songo. Salah satunya adalah lagu "Lir-Ilir" yang diciptakan Sunan Kalijogo.
Temenggung Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, Agung Santoso mengatakan bahwa langkah mematenkan syair lagu "Lir-Ilir" ciptaan Sunan Kalijogo ditujukan agar karya cipta Sunan Kalijago tidak diklaim Negeri Jiran, Malaysia, seperti yang pernah terjadi pada kebudayaan asli Indonesia lainnya.
8. Mobil listrik
BUMN di Media Pekerja BUMN edisi 22 Juni 2012
Dasep Ahmadi,Engineer alumni ITB. Perusahaannya Sarimas Ahmadi Pratama sudah mampu membuat mesin presisi untuk mesin produksi otomotif. Hasil karya mobil listrik dari Dasep Ahmadi sudah bisa kita lihat di media internet. Dimensinya mirip dengan Hyunday Atos namun berpenggerak motor listrik. Untuk tampilan juga tidak terlalu mengecewakan, didesain 5 seater, layar sentuh untuk indikator yang di program langsung oleh PT Sarimas Ahmadi Pratama nemplok di dasboardnya, sedangkan sumber tenaganya adalah 36 baterai lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas 21 kWH dan mampu menempuh jarak 130 km sekali isi dengan lama pengisian dengan volatase 220 v selama 4-5 jam atau cara pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 30 menit.
9.  Motif Batik Jogja Telah Dipatenkan
Setelah penetapan batik tulis Indonesia sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober lalu, sekitar 350 motif batik Jogja kemudian dipatenkan.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Dyah Suminar, pada pelatihan batik yang digelar oleh Dekranas Kota Yogyakarta di Griya UMKM, Selasa (23/2).
10. Teori 23 Kromosom
Dr. Joe Hin Tjio, seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
11.  Tari Saman
Salah satu tarian tradisional asal dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, tari saman, memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi warisan dunia.
12.  Pembangkit Listrik Tenaga Hampa
PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa) bikinan Slamet Haryanto mampu bekerja nontop selama 24 jam, asalkan listrik yang dihasilkan terus digunakan. Harganya tak mahal dan ramah lingkungan.  MUHAIMIN-MAHMUDAN, Malang 
INOVASI itu bermula dari kandang ayam. Syahdan, suatu hari pada 1997, Slamet Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo di kediamannya, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimintai tolong oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang ayamnya.
13. Alat Pendingin Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dan Pembuatan Arang dengan Inventor Tjutju Nurhayati,Dipl.Chem yang dipandu oleh Moderator.
Dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan mempromosikan paten hasil invensi para penelitinya kepada calon pengguna dari berbagai BUMN dan swasta, lembaga riset dan instansi pemerintah sektor kehutanan dan pertanian serta kelompok masyarakat
Empat Inventor Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) meperkenalkan dan mempromosikan kepada calon pengguna empat hasil invensi yang sudah dipatenkan, di Ruang Rimbawan I gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Senin (26/11/2012)
14.  Batik Lasem
Batik Lasem terkenal dengan motif batik tulisnya yang indah dan natural dan sudah termashur hingga ke mancanegara.  Untuk melindungi dan memberi ciri khas pada keunikan motif batik Lasem, hingga akhir 2011, pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dengan menggandeng sejumlah pengusaha lokal setempat telah berhasil mempatenkan 45 motif batik Lasem ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

15. Filter rokok dari keju

Jutaan orang di seluruh dunia merokok. Banyak juga yang menikmati keju. Mengapa tidak menggabungkan keduanya dalam filter rokok yang terbuat dari keju? Dengan begitu, Anda dapat bersantai dan menggigit keju pada saat yang sama – dengan tidak ada racun tertinggal di belakang! Stuart Stebbings De Pere, mematenkan ide ini pada tahun 1964
16.      Ketela pemadam api
Ketika sedang melakukan uji coba menggunakan cairan pelumas berbahan kulit ketela pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan. Ketika itu, cairan buatannya tidak sengaja tumpah dan memadamkan api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan tersebut jika terkena panas akan mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan di berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran.
17. Angklung
Sebagai warisan dunia dan hasil karya anak bangsa, angklung patut dilestarikan. Tidak hanya keseniannya, juga bahan baku dan pengetahuannya. Meningkatnya popularitas angklung di mata masyarakat Indonesia dan dunia membuat alat musik bambu ini harus terus dilestarikan agar tidak punah. Pelestarian dilakukan tidak hanya melalui kegiatan pertunjukan atau apresiasi, juga dari akarnya, baik bahan baku maupun pengetahuan mengenai angklung itu sendiri.
Menurutnya, hanya terdapat tiga jenis bambu yang kualitasnya sangat baik untuk angklung, yaitu bambu tali/bambu apus, bambu hitam, dan bambu gombong. Permasalahannya, ketiga jenis bambu tersebut semakin berkurang kuantitasnya.Selain ketersediaan bahan, masalah pelestarian angklung lainnya adalah kurangnya pengenalan ke sekolah. Padahal, angklung telah dua tahun ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO
18. TARI PENDET
Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah Kerajaan Malaysia TIDAK PERNAH MENGKLAIM Tari Pendet sebagai budaya asal negara tersebut. Iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan Tari Pendet adalah DIBUAT OLEH SWASTA, yakni Discovery Channel yang berbasis di Singapura. Discovery Channel Singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah Diraja Malaysia.
Discovery Channel Singapore pun sudah meminta maaf atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa TARI PENDET ADALAH MILIK INDONESIA, BUKAN MILIK MALAYSIA
19. REOG PONOROGO
Pemerintah Malaysia akhirnya MENGAKUI BAHWA REOG PONOROGO ADALAH MILIK INDONESIA. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah disebarkan di Johor dan Selangor oleh masyarakat Ponorogo yang tinggal di Malaysia sejak bertahun-tahun lalu.
"Reog tetap masih MILIK BANGSA INDONESIA," ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Mohammad Zin dari atas mobil pengeras suara milik pendemo, di depan Kantor Kedubes Malaysia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 29 November 2007.
Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru itu, juga menegaskan sejarah berkembangnya Reog Ponorogo yang di Malaysia disebut sebagai Tarian Barongan.
"Sejarahnya rakyat Ponorogo pernah hijrah ke Johor dan Selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan Reog Ponorogo yang mereka bawa dari Ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini tetap MILIK BANGSA INDONESIA," paparnya.
20. RASA SAYANGE
 
http://www.youtube.com/watch?v=ci5w-12PU8g
Rasa Sayange

Reffrain:
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange

Bait:
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi


Pemerintah Malaysia akhirnya menyerah soal polemik lagu Rasa Sayange. Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim telah bertemu dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dalam pertemuan itu, MALAYSIA MENGAKUI BAHWA LAGU RASA SAYANGE ADALAH MILIK INDONESIA.

Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.
21.      Keris
United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) MENGUKUHKAN KERIS INDONESIA sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. "Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak 25 November 2005," kata pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).
22.  WAYANG KULIT
UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah MENETAPKAN bahwa WAYANG KULIT adalah warisan budaya dunia yang BERASAL DARI INDONESIA.
Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan, sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
23. Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
24.  Taman Nasional Komodo
Terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1986 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
25. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.