Hak Cipta
Yang Sudah Di Patenkan
1. Kerajinan Troso
Seorang pekerja di Sentra Kerajinan Troso, di Desa
Troso, Kecamatan Pecangaan, memilahbenang sebelum ditenun. Kain Tenun Troso
dituntut perajin untuk dipatenkan.Khawatir Diklaim Negara Lain Pecangaan,
Kerajinan kain Troso yang terletak Sentra Kerajinan Troso, Desa Troso,
KecamatanPecangaan, menuntut Pemkab Jepara melalui dinas terkait untuk
dipatenkan. Hal tersebutdilakukan agar tidak dipatenkan oleh daerah lain,
terlebih lagi oleh negara tetangga lain, seperikasus yang menimpa kerajinan
ukir yang diklaim oleh salah seorang pengusaha asing.“Kami menginginkan
kerajinan kain Troso ini dipatenkan, untuk menghindari hal-hal yang
tidak diinginkan seperti diklaim oleh warga luar negeri,” kata H
Hisyam Abdurrahman.
2. Becak
YOGYAKARTA -
Moda transportasi tanpa mesin, becak, akan dibawa ke UNESCO sebagai warisan
budaya asli Indonesia. Rencana itu disampaikan pimpinan Museum Rekor Indonesia
(MURI), Jaya Suprana, saat mengikuti apel 1.000 becak di Alun-Alun Utara
Yogyakarta untuk mengkampanyekan keselamatan berlalulintas.
Apel
tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan pengayuh becak terbanyak. Secara
simbolis, Jaya Suprana memberikan sertifikat rekor MURI kepada Gubernur DIY
Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, Sultan HB X menyerahkan piagam MURI
tersebut kepada Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo, yang pemimpin apel.
"Ada yang salah dari Ditlantas Polda DIY, yang mengumpulkan 1.000 becak
ini. Seharusnya, tidak didaftarkan hanya level nasional, tetapi ke level
Internasional. Akan saya daftarkan becak ke UNESCO agar bisa jadi warisan
budaya dunia," kata Jaya Suprana di Yogyakarta, baru-baru ini.
3. Mangga
Gincu Aset Sumedang, Dipatenkan Majalengka
KOTA– Siapa sangka Sumedang sebagai
salahsatu penghasil mangga gedong gincu, ternyata tak mampu mematenkan assetnya
yang sangat berharga tersebut. Hak paten mangga gincu telah lebih dahulu
dipatenkan Kabupaten Majalengka.Alasannya sungguh ironis, menurut Wakil Ketua
DPRD Sumedang, Edi Askhari, terdahuluinya mempatenkan mangga gedong gincu yang
seharusnya menjadi asset untuk Kabupaten Sumedang tersebut, karena Sumedang tak
mampu mempasilitasi para pengusaha terkait buruknya infrastruktur jalan di
Sumedang, imbasnya para pengusaha dan petani mangga gedong gincu lebih memilih
memasarkan pemasaran gedong gincu ke Majalengka. “Sekarang petani mangga gedong
gincu itu lebih memilih pemasaran ke Majalengka, karena kalau ke Sumedang
infrastruktur terbatas,” ungkapnya. Pantas, karena perputaran uang ada di
Majalengka, hingga perekonomian di Majalengka pun maju pesar di banding dengan
Sumedang. “Mangga itu telah di ekspor keluar negeri dan kini menjadi asset
Kabupaten Mahjalengka,” tambahnya. (IRP)
4. Biodiesel Minyak Jarak
Kementerian Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Kehutanan untuk pertama kalinya mempatenkan empat hasil penelitian, salahnya
tentang Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi
- Transesterifikasi (Nomor Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H.
Sudarajat, M.Sc). Empat paten hasil penemuan yang terdaftar atas nama
Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah)
diperkenalkan dan dipromosikan di Kementerian Kehutanan Jakarta, Senin (26/11).
"Untuk pertama kalinya Badan Litbang mempromosikan hasil-hasil
penelitiannya, ke depan perlu dilakukan sosialisasi," kata Kepala Badan
Litbang Kehutanan, R Iman Santosa. Teknologi produksi biodiesel dengan proses
ESTRANS yang dapat digunakan sebagai bahan bakar murni (100%) pada motor
berbahan bakar solar. Hasil riset kedua yang dipatenkan, yakni Perekat Tanin
untuk Produk Perkayuan (Nomor Paten : ID P0028142, Inventor : Prof.Dr.Drs. Adi
Santoso, M.Si). Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium,
yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan
perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor. Alat
Ukur Diameter Pohon ( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc
dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut
memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat
dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga.
Hasil lain yang dipatenkan, Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi
Cuka Kayu dari Pembuatan Arang ( Nomor Paten : ID P0028528, Inventor : Tjutju
Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap
pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah,
desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman. Penemuan para peneliti
Badan Litbang Kehutanan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan oleh para
stakeholder terkait, yaitu pengambil kebijakan dan penyedia energi nasional,
industri kehutanan yang selama ini menggunakan bahan perekat kimia.
5. Lagu Gesang
Tepat di hari ulang tahunnya ke-92 yang jatuh tanggal 1 Oktober kemarin,
maestro keroncong Gesang mendapat kado istimewa. Perusahaan
rekaman Penerbit Musik Pertiwi (PMP) memberinya royalti sebesar Rp 32,8 juta.
Selain itu semua lagu karya Gesang sudah dipatenkan.Pematenan hak
cipta semua lagu ciptaan Gesang dengan mendaftarkannya ke Direktorat
JendralHAKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pematenan lagu itu,
juga untuk menghindari klaim Malaysia yang pernah terjadi pada tahun
1960. "Tahun 1960 lalu, salah satu lagu ciptaan Gesang
yang sangat terkenal, yakni Bengawan Solo pernah dijiplak
oleh Malaysia dengan judul lagu Main Cello. Irama, nada dan tempo
lagu tersebut sama dengan lagu Bengawan Solo, hanya saja syair dan judulnya
yang diubah," kata Andy Hutadjulu, General Manager PMP di Solo, Sabtu 3
Oktober 2009. Andy mengungkapkan, polemik penjiplakan lagu
karya Gesang oleh Malaysia baru selesai
ketikaPresiden Soekarno, kala itu turun tangan langsung. Pihak
pemerintah Malaysia kala itu sengaja diundang Bung Karno di sebuah
acara perlombaan olahraga di Senayan. "Di situ lagu Bengawan Solo
dimainkan dan Gesang juga menyaksikan langsung. Dengan melihat
itu, Malaysia baru mengakui, kalau lagu itu adalah karya Gesang,
musisi Indonesia," kata Andy.
6. Batik PEKALONGAN
Batik daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan
Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke
daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata
pencaharian. Corak batik di
daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.
7. Keraton
Pajang Desak Kemendikbud Patenkan Lagu "Lir-Ilir"
Keraton Pajang, Solo (Foto: tembi)
SOLO - Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah,
meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mematenkan
semua kebudayaan Islam, terutama lagu-lagu syiar yang diciptakan para Wali
Songo. Salah satunya adalah lagu "Lir-Ilir" yang diciptakan Sunan
Kalijogo.
Temenggung Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa
Tengah, Agung Santoso mengatakan bahwa langkah mematenkan syair lagu
"Lir-Ilir" ciptaan Sunan Kalijogo ditujukan agar karya cipta Sunan
Kalijago tidak diklaim Negeri Jiran, Malaysia, seperti yang pernah terjadi pada
kebudayaan asli Indonesia lainnya.
8. Mobil listrik
BUMN di Media Pekerja BUMN edisi 22 Juni 2012
Dasep Ahmadi,Engineer alumni ITB. Perusahaannya
Sarimas Ahmadi Pratama sudah mampu membuat mesin presisi untuk mesin produksi
otomotif. Hasil karya mobil listrik dari Dasep Ahmadi sudah bisa kita lihat di
media internet. Dimensinya mirip dengan Hyunday Atos namun berpenggerak motor
listrik. Untuk tampilan juga tidak terlalu mengecewakan, didesain 5 seater,
layar sentuh untuk indikator yang di program langsung oleh PT Sarimas Ahmadi
Pratama nemplok di dasboardnya, sedangkan sumber tenaganya adalah 36 baterai
lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas 21 kWH dan mampu menempuh jarak
130 km sekali isi dengan lama pengisian dengan volatase 220 v selama 4-5 jam
atau cara pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 30 menit.
9. Motif Batik Jogja Telah Dipatenkan
Setelah penetapan batik tulis Indonesia sebagai salah
satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober lalu,
sekitar 350 motif batik Jogja kemudian dipatenkan.
Hal
tersebut dinyatakan oleh Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Dyah Suminar,
pada pelatihan batik yang digelar oleh Dekranas Kota Yogyakarta di Griya UMKM,
Selasa (23/2).
10. Teori 23 Kromosom
Dr. Joe Hin Tjio,
seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia
berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of
Sweden’s University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli
genetika bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah
kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia
pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
11. Tari Saman
Salah satu tarian
tradisional asal dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, tari
saman, memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi
warisan dunia.
12. Pembangkit Listrik Tenaga Hampa
PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa) bikinan
Slamet Haryanto mampu bekerja nontop selama 24 jam, asalkan listrik yang
dihasilkan terus digunakan. Harganya tak mahal dan ramah
lingkungan. MUHAIMIN-MAHMUDAN, Malang
INOVASI itu bermula
dari kandang ayam. Syahdan, suatu hari pada 1997, Slamet Haryanto yang
sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo di kediamannya, Desa Ngroto,
Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimintai tolong oleh salah
seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang ayamnya.
13. Alat
Pendingin Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dan Pembuatan Arang
dengan Inventor Tjutju Nurhayati,Dipl.Chem yang dipandu oleh Moderator.
Dari Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan mempromosikan paten
hasil invensi para penelitinya kepada calon pengguna dari berbagai BUMN dan
swasta, lembaga riset dan instansi pemerintah sektor kehutanan dan pertanian
serta kelompok masyarakat
Empat
Inventor Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan
(Pustekolah) meperkenalkan dan mempromosikan kepada calon pengguna empat hasil
invensi yang sudah dipatenkan, di Ruang Rimbawan I gedung Manggala Wanabakti
Jakarta, Senin (26/11/2012)
14. Batik Lasem
Batik Lasem terkenal
dengan motif batik tulisnya yang indah dan natural dan sudah termashur hingga
ke mancanegara. Untuk melindungi dan memberi ciri khas pada keunikan
motif batik Lasem, hingga akhir 2011, pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa
Tengah, dengan menggandeng sejumlah pengusaha lokal setempat telah berhasil
mempatenkan 45 motif batik Lasem ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.
15. Filter
rokok dari keju
Jutaan orang di seluruh dunia merokok. Banyak juga yang menikmati keju. Mengapa tidak menggabungkan keduanya dalam filter rokok yang terbuat dari keju? Dengan begitu, Anda dapat bersantai dan menggigit keju pada saat yang sama – dengan tidak ada racun tertinggal di belakang! Stuart Stebbings De Pere, mematenkan ide ini pada tahun 1964
16. Ketela
pemadam api
Ketika sedang melakukan uji coba menggunakan cairan pelumas berbahan kulit
ketela pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall
Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan ramah
lingkungan. Ketika itu, cairan buatannya tidak sengaja tumpah dan memadamkan
api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui
bahwa cairan tersebut jika terkena panas akan mengeluarkan uap yang dapat
menyerang api. Kini temuannya digunakan di berbagai perusahaan pertambangan di
penjuru dunia sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran.
17. Angklung
Sebagai warisan dunia dan hasil karya anak bangsa,
angklung patut dilestarikan. Tidak hanya keseniannya, juga bahan baku dan
pengetahuannya. Meningkatnya popularitas angklung di mata masyarakat Indonesia
dan dunia membuat alat musik bambu ini harus terus dilestarikan agar tidak
punah. Pelestarian dilakukan tidak hanya melalui kegiatan pertunjukan atau
apresiasi, juga dari akarnya, baik bahan baku maupun pengetahuan mengenai
angklung itu sendiri.
Menurutnya, hanya terdapat tiga jenis bambu yang
kualitasnya sangat baik untuk angklung, yaitu bambu tali/bambu apus, bambu
hitam, dan bambu gombong. Permasalahannya, ketiga jenis bambu tersebut semakin
berkurang kuantitasnya.Selain ketersediaan bahan, masalah pelestarian angklung
lainnya adalah kurangnya pengenalan ke sekolah. Padahal, angklung telah dua
tahun ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO
18. TARI PENDET
Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah Kerajaan
Malaysia TIDAK PERNAH MENGKLAIM Tari Pendet sebagai budaya asal negara
tersebut. Iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan Tari Pendet adalah DIBUAT
OLEH SWASTA, yakni Discovery Channel yang berbasis di Singapura. Discovery
Channel Singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah Diraja
Malaysia.
Discovery Channel Singapore pun sudah meminta maaf
atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa TARI PENDET ADALAH
MILIK INDONESIA, BUKAN MILIK MALAYSIA
19. REOG PONOROGO
Pemerintah Malaysia akhirnya MENGAKUI BAHWA REOG
PONOROGO ADALAH MILIK INDONESIA. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah
disebarkan di Johor dan Selangor oleh masyarakat Ponorogo yang tinggal di
Malaysia sejak bertahun-tahun lalu.
"Reog tetap masih MILIK BANGSA INDONESIA,"
ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Mohammad Zin dari atas
mobil pengeras suara milik pendemo, di depan Kantor Kedubes Malaysia, Jalan HR
Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 29 November 2007.
Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru itu,
juga menegaskan sejarah berkembangnya Reog Ponorogo yang di Malaysia disebut
sebagai Tarian Barongan.
"Sejarahnya rakyat Ponorogo pernah hijrah ke
Johor dan Selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan Reog
Ponorogo yang mereka bawa dari Ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini
tetap MILIK BANGSA INDONESIA," paparnya.
20. RASA
SAYANGE
http://www.youtube.com/watch?v=ci5w-12PU8g
Rasa Sayange
Reffrain:
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange
Bait:
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi
Pemerintah
Malaysia akhirnya menyerah soal polemik lagu Rasa Sayange. Menteri Kebudayaan,
Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim telah bertemu dengan Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dalam pertemuan itu, MALAYSIA MENGAKUI
BAHWA LAGU RASA SAYANGE ADALAH MILIK INDONESIA.
Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.
Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.
21. Keris
United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO)
yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) MENGUKUHKAN KERIS INDONESIA sebagai karya agung warisan
kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. "Dunia telah mengakui
keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak 25
November 2005," kata pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande
Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).
22. WAYANG
KULIT
UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah MENETAPKAN
bahwa WAYANG KULIT adalah warisan budaya dunia yang BERASAL DARI INDONESIA.
Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika
mengungkapkan, sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan, Ilmu
Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai World
Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
23. Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi
Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang
lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa
ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an
Masehi pada masa pemerintahan wangsa
Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk
bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus
memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa
berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam
posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra
mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun
sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi
sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu
duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah
masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan
melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan
berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga
tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu
(ranah berwujud), dan Arupadhatu
(ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui
serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel
relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada
abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta
mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini
sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles,
yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat
itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran.
Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia
dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah
keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang
dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati
Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata
tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
Terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1986 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
25. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar