Senin, 10 Desember 2012

50 hak cipta


Hak Cipta Yang Sudah Di Patenkan
1. Kerajinan Troso
Seorang pekerja di Sentra Kerajinan Troso, di Desa Troso, Kecamatan Pecangaan, memilahbenang sebelum ditenun. Kain Tenun Troso dituntut perajin untuk dipatenkan.Khawatir Diklaim Negara Lain Pecangaan, Kerajinan kain Troso yang terletak Sentra Kerajinan Troso, Desa Troso, KecamatanPecangaan, menuntut Pemkab Jepara melalui dinas terkait untuk dipatenkan. Hal tersebutdilakukan agar tidak dipatenkan oleh daerah lain, terlebih lagi oleh negara tetangga lain, seperikasus yang menimpa kerajinan ukir yang diklaim oleh salah seorang pengusaha asing.“Kami menginginkan kerajinan kain Troso ini dipatenkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti diklaim oleh warga luar negeri,” kata H Hisyam Abdurrahman.
2. Becak
YOGYAKARTA - Moda transportasi tanpa mesin, becak, akan dibawa ke UNESCO sebagai warisan budaya asli Indonesia. Rencana itu disampaikan pimpinan Museum Rekor Indonesia (MURI), Jaya Suprana, saat mengikuti apel 1.000 becak di Alun-Alun Utara Yogyakarta untuk mengkampanyekan keselamatan berlalulintas.
Apel tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan pengayuh becak terbanyak. Secara simbolis, Jaya Suprana memberikan sertifikat rekor MURI kepada Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X. Selanjutnya, Sultan HB X menyerahkan piagam MURI tersebut kepada Kapolda DIY Brigjen Sabar Rahardjo, yang pemimpin apel. "Ada yang salah dari Ditlantas Polda DIY, yang mengumpulkan 1.000 becak ini. Seharusnya, tidak didaftarkan hanya level nasional, tetapi ke level Internasional. Akan saya daftarkan becak ke UNESCO agar bisa jadi warisan budaya dunia," kata Jaya Suprana di Yogyakarta, baru-baru ini.
3.  Mangga Gincu  Aset Sumedang, Dipatenkan Majalengka
KOTA– Siapa sangka Sumedang sebagai salahsatu penghasil mangga gedong gincu, ternyata tak mampu mematenkan assetnya yang sangat berharga tersebut. Hak paten mangga gincu telah lebih dahulu dipatenkan Kabupaten Majalengka.Alasannya sungguh ironis, menurut Wakil Ketua DPRD Sumedang, Edi Askhari, terdahuluinya mempatenkan mangga gedong gincu yang seharusnya menjadi asset untuk Kabupaten Sumedang tersebut, karena Sumedang tak mampu mempasilitasi para pengusaha terkait buruknya infrastruktur jalan di Sumedang, imbasnya para pengusaha dan petani mangga gedong gincu lebih memilih memasarkan pemasaran gedong gincu ke Majalengka. “Sekarang petani mangga gedong gincu itu lebih memilih pemasaran ke Majalengka, karena kalau ke Sumedang infrastruktur terbatas,” ungkapnya. Pantas, karena perputaran uang ada di Majalengka, hingga perekonomian di Majalengka pun maju pesar di banding dengan Sumedang. “Mangga itu telah di ekspor keluar negeri dan kini menjadi asset Kabupaten Mahjalengka,” tambahnya. (IRP)
4.  Biodiesel Minyak Jarak
Kementerian Kehutanan melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kehutanan untuk pertama kalinya mempatenkan empat hasil penelitian, salahnya tentang Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak Pagar dengan Proses Esterifikasi - Transesterifikasi (Nomor Paten : ID P0027952, Inventor: Prof.Dr.Ir.H. Sudarajat, M.Sc). Empat paten hasil penemuan yang terdaftar atas nama Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) diperkenalkan dan dipromosikan di Kementerian Kehutanan Jakarta, Senin (26/11). "Untuk pertama kalinya Badan Litbang mempromosikan hasil-hasil penelitiannya, ke depan perlu dilakukan sosialisasi," kata Kepala Badan Litbang Kehutanan, R Iman Santosa. Teknologi produksi biodiesel dengan proses ESTRANS yang dapat digunakan sebagai bahan bakar murni (100%) pada motor berbahan bakar solar. Hasil riset kedua yang dipatenkan, yakni Perekat Tanin untuk Produk Perkayuan (Nomor Paten : ID P0028142, Inventor : Prof.Dr.Drs. Adi Santoso, M.Si). Produk perekat tannin berbahan dasar alami kulit kayu mangium, yaitu TA 3002, TP 3041 dan TR 3051. Ketiganya diciptakan untuk menggantikan perekat sintesis berbasis phenolik dan resorsinol yang selama ini diimpor. Alat Ukur Diameter Pohon ( Nomor Paten : ID S0001084, Inventor : Wesman Endom, M.Sc dan Yayan Sugilar ) atau disebut alat ukur Wesyan. Alat ukur Wesyan tersebut memungkinkan pengukuran pohon berdiameter besar dan berbanir di lapangan dapat dilakukan oleh satu operator dengan lebih mudah dan tingkat ketelitian terjaga. Hasil lain yang dipatenkan, Alat Pendinginan Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dari Pembuatan Arang ( Nomor Paten : ID P0028528, Inventor : Tjutju Nurhayati, Dipl. Chem ). Teknologi produksi cuka kayu berkualitas dari asap pembuatan arang yang dapat diaplikasikan untuk pengawet, penggumpal getah, desinfektan, serta pembasmi hama dan penyubur tanaman. Penemuan para peneliti Badan Litbang Kehutanan tersebut diharapkan dapat diaplikasikan oleh para stakeholder terkait, yaitu pengambil kebijakan dan penyedia energi nasional, industri kehutanan yang selama ini menggunakan bahan perekat kimia.
5.  Lagu Gesang
Tepat di hari ulang tahunnya ke-92 yang jatuh tanggal 1 Oktober kemarin, maestro keroncong Gesang mendapat kado istimewa. Perusahaan rekaman Penerbit Musik Pertiwi (PMP) memberinya royalti sebesar Rp 32,8 juta. Selain itu semua lagu karya Gesang sudah dipatenkan.Pematenan hak cipta semua lagu ciptaan Gesang dengan mendaftarkannya ke Direktorat JendralHAKI Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Pematenan lagu itu, juga untuk menghindari klaim Malaysia yang pernah terjadi pada tahun 1960. "Tahun 1960 lalu, salah satu lagu ciptaan Gesang  yang sangat terkenal, yakni Bengawan Solo pernah dijiplak oleh Malaysia dengan judul lagu Main Cello. Irama, nada dan tempo lagu tersebut sama dengan lagu Bengawan Solo, hanya saja syair dan judulnya yang diubah," kata Andy Hutadjulu, General Manager PMP di Solo, Sabtu 3 Oktober 2009. Andy mengungkapkan, polemik penjiplakan lagu karya Gesang  oleh  Malaysia baru selesai ketikaPresiden Soekarno, kala itu turun tangan langsung. Pihak pemerintah Malaysia kala itu sengaja diundang Bung Karno di sebuah acara perlombaan olahraga di Senayan. "Di situ lagu Bengawan Solo dimainkan dan Gesang juga menyaksikan langsung. Dengan melihat itu, Malaysia baru mengakui, kalau lagu itu adalah karya Gesang, musisi Indonesia," kata Andy.

6. Batik PEKALONGAN
 Batik daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.
7. Keraton Pajang Desak Kemendikbud Patenkan Lagu "Lir-Ilir"
Keraton Pajang, Solo (Foto: tembi)
SOLO - Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk mematenkan semua kebudayaan Islam, terutama lagu-lagu syiar yang diciptakan para Wali Songo. Salah satunya adalah lagu "Lir-Ilir" yang diciptakan Sunan Kalijogo.
Temenggung Kasultanan Keraton Pajang, Solo, Jawa Tengah, Agung Santoso mengatakan bahwa langkah mematenkan syair lagu "Lir-Ilir" ciptaan Sunan Kalijogo ditujukan agar karya cipta Sunan Kalijago tidak diklaim Negeri Jiran, Malaysia, seperti yang pernah terjadi pada kebudayaan asli Indonesia lainnya.
8. Mobil listrik
BUMN di Media Pekerja BUMN edisi 22 Juni 2012
Dasep Ahmadi,Engineer alumni ITB. Perusahaannya Sarimas Ahmadi Pratama sudah mampu membuat mesin presisi untuk mesin produksi otomotif. Hasil karya mobil listrik dari Dasep Ahmadi sudah bisa kita lihat di media internet. Dimensinya mirip dengan Hyunday Atos namun berpenggerak motor listrik. Untuk tampilan juga tidak terlalu mengecewakan, didesain 5 seater, layar sentuh untuk indikator yang di program langsung oleh PT Sarimas Ahmadi Pratama nemplok di dasboardnya, sedangkan sumber tenaganya adalah 36 baterai lithium ion sebanyak 36 buah dengan kapasitas 21 kWH dan mampu menempuh jarak 130 km sekali isi dengan lama pengisian dengan volatase 220 v selama 4-5 jam atau cara pengisian cepat yang hanya membutuhkan waktu 30 menit.
9.  Motif Batik Jogja Telah Dipatenkan
Setelah penetapan batik tulis Indonesia sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO pada 2 Oktober lalu, sekitar 350 motif batik Jogja kemudian dipatenkan.
Hal tersebut dinyatakan oleh Ketua Dekranas Kota Yogyakarta, Dyah Suminar, pada pelatihan batik yang digelar oleh Dekranas Kota Yogyakarta di Griya UMKM, Selasa (23/2).
10. Teori 23 Kromosom
Dr. Joe Hin Tjio, seorang ahli Cytogenetics asal Indonesia menemukan fakta bahwa kromosom manusia berjumlah 23 buah. Melalui penelitian di laboratorium Institute of Genetics of Sweden’s University of Lund, temuannya berhasil mematahkan keyakinan para ahli genetika bahwa jumlah kromosom adalah 24 buah. Ia berhasil menghitung jumlah kromosom dengan tepat setelah menyempurnakan teknik pemisahan kromosom manusia pada preparat gelas yang dikembangkan Dr. T.C. Hsu di Texas University, AS.
11.  Tari Saman
Salah satu tarian tradisional asal dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, tari saman, memperoleh hak paten milik bangsa Indonesia dan diusulkan menjadi warisan dunia.
12.  Pembangkit Listrik Tenaga Hampa
PLTH (pembangkit listrik tenaga hampa) bikinan Slamet Haryanto mampu bekerja nontop selama 24 jam, asalkan listrik yang dihasilkan terus digunakan. Harganya tak mahal dan ramah lingkungan.  MUHAIMIN-MAHMUDAN, Malang 
INOVASI itu bermula dari kandang ayam. Syahdan, suatu hari pada 1997, Slamet Haryanto yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis dinamo di kediamannya, Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dimintai tolong oleh salah seorang tetangga untuk membuatkan sumber listrik bagi kandang ayamnya.
13. Alat Pendingin Asap dan Proses untuk Memproduksi Cuka Kayu dan Pembuatan Arang dengan Inventor Tjutju Nurhayati,Dipl.Chem yang dipandu oleh Moderator.
Dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Kementerian Kehutanan mempromosikan paten hasil invensi para penelitinya kepada calon pengguna dari berbagai BUMN dan swasta, lembaga riset dan instansi pemerintah sektor kehutanan dan pertanian serta kelompok masyarakat
Empat Inventor Puslitbang Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan (Pustekolah) meperkenalkan dan mempromosikan kepada calon pengguna empat hasil invensi yang sudah dipatenkan, di Ruang Rimbawan I gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Senin (26/11/2012)
14.  Batik Lasem
Batik Lasem terkenal dengan motif batik tulisnya yang indah dan natural dan sudah termashur hingga ke mancanegara.  Untuk melindungi dan memberi ciri khas pada keunikan motif batik Lasem, hingga akhir 2011, pemerintah Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, dengan menggandeng sejumlah pengusaha lokal setempat telah berhasil mempatenkan 45 motif batik Lasem ke Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia.

15. Filter rokok dari keju

Jutaan orang di seluruh dunia merokok. Banyak juga yang menikmati keju. Mengapa tidak menggabungkan keduanya dalam filter rokok yang terbuat dari keju? Dengan begitu, Anda dapat bersantai dan menggigit keju pada saat yang sama – dengan tidak ada racun tertinggal di belakang! Stuart Stebbings De Pere, mematenkan ide ini pada tahun 1964
16.      Ketela pemadam api
Ketika sedang melakukan uji coba menggunakan cairan pelumas berbahan kulit ketela pohon di Queen Marry College-London University, Inggris, Randall Hartolaksono menemukan teknologi untuk memadamkan api secara efektif dan ramah lingkungan. Ketika itu, cairan buatannya tidak sengaja tumpah dan memadamkan api yang sedang menyala. Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata diketahui bahwa cairan tersebut jika terkena panas akan mengeluarkan uap yang dapat menyerang api. Kini temuannya digunakan di berbagai perusahaan pertambangan di penjuru dunia sebagai solusi untuk mengatasi kebakaran.
17. Angklung
Sebagai warisan dunia dan hasil karya anak bangsa, angklung patut dilestarikan. Tidak hanya keseniannya, juga bahan baku dan pengetahuannya. Meningkatnya popularitas angklung di mata masyarakat Indonesia dan dunia membuat alat musik bambu ini harus terus dilestarikan agar tidak punah. Pelestarian dilakukan tidak hanya melalui kegiatan pertunjukan atau apresiasi, juga dari akarnya, baik bahan baku maupun pengetahuan mengenai angklung itu sendiri.
Menurutnya, hanya terdapat tiga jenis bambu yang kualitasnya sangat baik untuk angklung, yaitu bambu tali/bambu apus, bambu hitam, dan bambu gombong. Permasalahannya, ketiga jenis bambu tersebut semakin berkurang kuantitasnya.Selain ketersediaan bahan, masalah pelestarian angklung lainnya adalah kurangnya pengenalan ke sekolah. Padahal, angklung telah dua tahun ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO
18. TARI PENDET
Perlu diketahui di sini bahwa pemerintah Kerajaan Malaysia TIDAK PERNAH MENGKLAIM Tari Pendet sebagai budaya asal negara tersebut. Iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan Tari Pendet adalah DIBUAT OLEH SWASTA, yakni Discovery Channel yang berbasis di Singapura. Discovery Channel Singapore pun tidak memiliki relasi apapun dengan pemerintah Diraja Malaysia.
Discovery Channel Singapore pun sudah meminta maaf atas kelalaian tersebut dan menyatakan dengan jelas bahwa TARI PENDET ADALAH MILIK INDONESIA, BUKAN MILIK MALAYSIA
19. REOG PONOROGO
Pemerintah Malaysia akhirnya MENGAKUI BAHWA REOG PONOROGO ADALAH MILIK INDONESIA. Tetapi, memang kebudayaan tersebut telah disebarkan di Johor dan Selangor oleh masyarakat Ponorogo yang tinggal di Malaysia sejak bertahun-tahun lalu.
"Reog tetap masih MILIK BANGSA INDONESIA," ujar Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Zainal Abidin Mohammad Zin dari atas mobil pengeras suara milik pendemo, di depan Kantor Kedubes Malaysia, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 29 November 2007.
Zainal yang mengenakan baju koko berwarna biru itu, juga menegaskan sejarah berkembangnya Reog Ponorogo yang di Malaysia disebut sebagai Tarian Barongan.
"Sejarahnya rakyat Ponorogo pernah hijrah ke Johor dan Selangor. Anak cucu dari rakyat ini mengembangkan kebudayaan Reog Ponorogo yang mereka bawa dari Ponorogo. Namun, tetap saja asal-usul budaya ini tetap MILIK BANGSA INDONESIA," paparnya.
20. RASA SAYANGE
 
http://www.youtube.com/watch?v=ci5w-12PU8g
Rasa Sayange

Reffrain:
Rasa sayange... rasa sayang sayange...
Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange

Bait:
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari...
Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur'an di waktu fajar...
Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi...
Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi


Pemerintah Malaysia akhirnya menyerah soal polemik lagu Rasa Sayange. Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Malaysia Rais Yatim telah bertemu dengan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik. Dalam pertemuan itu, MALAYSIA MENGAKUI BAHWA LAGU RASA SAYANGE ADALAH MILIK INDONESIA.

Ketua Umum DPP Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu, dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Dharma Oratmangun mengatakan, dalam kunjungan ke Malaysia, lahir kesepahaman antara Jero Wacik dan Rais Yatim. "Persoalan lagu Rasa Sayange selesai. Secara de facto, Malaysia mengakui itu milik Indonesia," kata Dharma pada tanggal 12 November 2007.
21.      Keris
United Nation Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) yang merupakan organisasi bidang pendidikan dan kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) MENGUKUHKAN KERIS INDONESIA sebagai karya agung warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia. "Dunia telah mengakui keberadaan keris Indonesia, sekaligus mendapat penghargaan dunia sejak 25 November 2005," kata pendiri sekaligus Direktur Museum Neka Ubud, Pande Wayan Suteja Neka, Kamis (17/7).
22.  WAYANG KULIT
UNESCO pada tanggal 7 November 2003 telah MENETAPKAN bahwa WAYANG KULIT adalah warisan budaya dunia yang BERASAL DARI INDONESIA.
Menteri Negara Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika mengungkapkan, sejak 7 November 2003 lalu Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
23. Candi Borobudur
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang didalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha. Para peziarah masuk melalui sisi timur memulai ritual di dasar candi dengan berjalan melingkari bangunan suci ini searah jarum jam, sambil terus naik ke undakan berikutnya melalui tiga tingkatan ranah dalam kosmologi Buddha. Ketiga tingkatan itu adalah Kāmadhātu (ranah hawa nafsu), Rupadhatu (ranah berwujud), dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir pada dinding dan pagar langkan.
Menurut bukti-bukti sejarah, Borobudur ditinggalkan pada abad ke-14 seiring melemahnya pengaruh kerajaan Hindu dan Buddha di Jawa serta mulai masuknya pengaruh Islam. Dunia mulai menyadari keberadaan bangunan ini sejak ditemukan 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jenderal Inggris atas Jawa. Sejak saat itu Borobudur telah mengalami serangkaian upaya penyelamatan dan pemugaran. Proyek pemugaran terbesar digelar pada kurun 1975 hingga 1982 atas upaya Pemerintah Republik Indonesia dan UNESCO, kemudian situs bersejarah ini masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia.
Borobudur kini masih digunakan sebagai tempat ziarah keagamaan; tiap tahun umat Buddha yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara berkumpul di Borobudur untuk memperingati Trisuci Waisak. Dalam dunia pariwisata, Borobudur adalah obyek wisata tunggal di Indonesia yang paling banyak dikunjungi wisatawan.
24.  Taman Nasional Komodo
Terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.
Taman nasional ini terdiri atas tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil. Wilayah darat taman nasional ini 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km².
Pada tahun 1980 taman nasional ini didirikan untuk melindungi komodo dan habitatnya. Di sana terdapat 277 spesies hewan yang merupakan perpaduan hewan yang berasal dari Asia dan Australia, yang terdiri dari 32 spesies mamalia, 128 spesies burung, dan 37 spesies reptilia. Bersama dengan komodo, setidaknya 25 spesies hewan darat dan burung termasuk hewan yang dilindungi, karena jumlahnya yang terbatas atau terbatasnya penyebaran mereka.
Selain itu, di kawasan ini terdapat pula terumbu karang. Setidaknya terdapat 253 spesies karang pembentuk terumbu yang ditemukan di sana, dengan sekitar 1.000 spesies ikan. Keindahan terumbu ini menarik minat wisatawan asing untuk berenang atau menyelam di perairan ini.
Pulau-pulau ini aslinya adalah pulau vulkanis. Jumlah penduduk di wilayah ini kurang lebih adalah 4.000 jiwa. Pada tahun 1986 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pada tanggal 11 November 2011, New 7 Wonders telah mengumumkan pemenang sementara, dan Taman Nasional Komodo masuk kedalam jajaran pemenang tersebut bersama dengan, Hutan Amazon, Teluk Halong, Air Terjun Iguazu, Pulau Jeju, Sungai Bawah Tanah Puerto Princesa, dan Table Mountain. Taman Nasional Komodo mendapatkan suara terbanyak.
25. Candi Prambanan
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk Trimurti, tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wishnu sebagai dewa pemelihara, dan Siwa sebagai dewa pemusnah. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa'), dan memang di garbagriha (ruang utama) candi ini bersemayam arca Siwa Mahadewa setinggi tiga meter yang menujukkan bahwa di candi ini dewa Siwa lebih diutamakan.
Candi ini terletak di desa Prambanan, pulau Jawa, kurang lebih 20 kilometer timur Yogyakarta, 40 kilometer barat Surakarta dan 120 kilometer selatan Semarang, persis di perbatasan antara provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Candi Rara Jonggrang terletak di desa Prambanan yang wilayahnya dibagi antara kabupaten Sleman dan Klaten.
Candi ini adalah termasuk Situs Warisan Dunia UNESCO, candi Hindu terbesar di Indonesia, sekaligus salah satu candi terindah di Asia Tenggara. Arsitektur bangunan ini berbentuk tinggi dan ramping sesuai dengan arsitektur Hindu pada umumnya dengan candi Siwa sebagai candi utama memiliki ketinggian mencapai 47 meter menjulang di tengah kompleks gugusan candi-candi yang lebih kecil. Sebagai salah satu candi termegah di Asia Tenggara, candi Prambanan menjadi daya tarik kunjungan wisatawan dari seluruh dunia.
Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, di masa kerajaan Medang Mataram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar